pahami tips membuat api unggun saat pendakian! |
Udara gunung memang sangat dingin, apalagi di musim kemarau seperti saat
ini, saat malam menjelang, dinginnya bisa bertambah lebih hebat. Untuk
melawannya, para pendaki tentunya butuh kehangatan yang tak jarang
dilakukan dengan cara membuat api unggun. Nah soal api unggun ini, saat
ini sedang ramai menjadi pembicaraan para pendaki Indonesia, terutama
setelah banyak terjadi kebakaran hutan yang (diduga) disebabkan api
unggun yang dibuat para pendaki gunung.
Ada banyak pendaki senior yang paham dan bertanggungjawab saat harus membuat api unggun dalam sebuah pendakian, namun banyak juga oknum pendaki yang seenaknya membuat api unggun tanpa peduli dengan berbagai masalah yang bisa ditimbulkan. Untuk itu, saya akan mencoba memberikan beberapa tips tentang keamanan api unggun yang perlu kamu tahu agar bisa lebih bertanggungjawab saat terpaksa harus membuat api unggun dalam pendakian.
Ada banyak pendaki senior yang paham dan bertanggungjawab saat harus membuat api unggun dalam sebuah pendakian, namun banyak juga oknum pendaki yang seenaknya membuat api unggun tanpa peduli dengan berbagai masalah yang bisa ditimbulkan. Untuk itu, saya akan mencoba memberikan beberapa tips tentang keamanan api unggun yang perlu kamu tahu agar bisa lebih bertanggungjawab saat terpaksa harus membuat api unggun dalam pendakian.
Jangan buat api unggun kecuali untuk kebutuhan darurat
Pro kontra yang timbul tentang api unggun berkisar tentang masalah
kerusakan dan bahaya yang bisa ditimbulkan manakala si pembuat api
unggun tidak bertanggungjawab sepenuhnya terhadap bara api yang telah ia
buat. Tak jarang para pendaki melakukan pengrusakan hutan dengan
menebang pohon untuk bahan bakar api yang akan dibuat.
Hal ini menjadi perhatian para pecinta alam dan lingkungan yang sering
meng-kampanye-kan perlindungan hutan-hutan Indonesia (khususnya di
kawasan peguungan) yang keadaannya memang sudah cukup rusak.
Maka dari itu, di beberapa tempat pendakian dan camping ground kini telah banyak aturan-aturan soal larangan pembuatan api unggun (baik secara tertulis ataupun tidak). Para pendaki masih diperbolehkan membuat api unggun hanya jika terdesak oleh keadaan yang sifatnya darurat, seperti misalnya ada anggota kelompok yang terserang hipotermia.
Pelajari dan patuhi aturan yang berlaku
Aturan dibuat untuk dilanggar, ungkapan ini rasanya sangat sering saya dengar dari oknum-oknum tak bertanggungjawab, seolah mereka mendapatkan kebanggaan tertentu saat dengan sengaja mendobrak beragam aturan yang dibuat oleh pihak-pihak yang berwenang. Padahal aturan tersebut dibuat semata-mata untuk keselamatan diri mereka sendiri.Cobalah untuk bersikap lebih dewasa dan menjadi pendaki bertanggungjawab yang selalu patuh pada aturan. Jika tak ada aturan tertulis yang tertera, tanyalah pada petugas yang berwenang sebelum kamu mulai mendaki, bolehkah membuat api unggun. Setelah tahu, patuhi aturan tersebut!
Tentukan tempat yang tepat untuk membuat api unggun
Jika tersedia, gunakanlah tempat yang memang biasa digunakan untuk
membuat api unggun. Sadarilah jika api dapat merambat dengan sangat
cepat, perhatikan keadaan sekitar tempat dimana kamu akan membuat api,
pastikan tempat yang kamu pilih terbebas dari berbagai hal yang bisa
memicu timbulnya kebakaran, seperti rumput kering, akar pepohonan, atau
cabang pohon yang menggantung rendah. Jika punya banyak persediaan air,
siramlah daerah sekitar api unggun untuk mencegah ternyadinya penyebaran
api ke wilayah yang tak diinginkan.
Usahakan untuk membuat api unggun dengan jarak yang cukup jauh dari
tenda yang kamu dirikan atau dari peralatan apapun yang mudah terbakar.
Perhatikan juga faktor alam lainnya seperti angin yang berhembus
kencang. Persiapkan segalanya dengan baik, cek kembali keamanan tempat
yang kamu pilih sebelum menyulut api, pastikan kamu yakin semuanya telah
aman dan jauh dari potensi kebakaran.
Jangan gunakan bahan bakar cair!
Jangan gunakan bahan bakar cair seperti minyak tanah, bensin, solar,
ataupun spirtus untuk menjaga api tetap menyala. Bahan bakar seperti ini
sangat rentan menimbulkan kecelakaan api yang bisa membahayakan dirimu
sendiri ataupun menyulut kebakaran yang bisa mengancam nyawa banyak
orang.
Pastikan api tetap kecil dan aman
Jangan pernah bermain-main dengan api, karena kamu bukan bangsa pengendali api seperti dalam serial kartun avatar.
Sekecil apapun api yang kamu buat akan selalu ada potensi kebakaran yang
bisa ditimbulkan. Maka dari itu, buatlah api unggun sesuai dengan
kebutuhan, jangan berlebihan, lebih kecil akan lebih aman dan akan
memudahkan untuk dipadamkan.
Jangan pernah tinggalkan api unggunmu!
Jaga selalu api yang kamu buat, pastikan selalu ada orang yang mengawasi
di sekitar api unggun. Dengan begitu, jika ada kejadian yang tak
diinginkan, langkah penanganan yang tepat bisa dilakukan dengan segera
sebelum api benar-benar menyebar dan menimbukan kebakaran.
Pastikan api benar-benar padam saat hendak kamu tinggalkan
Jika kamu telah sering mendaki gunung-gunung yang notabene punya
karakteristik yang rawan terkena dampak kebakaran, pasti kamu pernah
membaca kalimat tersebut tertulis di papan-papan peringatan sekitar
jalur pendakian.
Peringatan tersebut tentunya dibuat bukan tanpa alasan, bisa jadi karena
telah banyak kasus kebakaran yang timbul akibat kelalaian pendaki yang
meninggalkan api unggun tanpa memastikan api tersebut telah benar-benar
padam. Kadang kala kita hanya memadamkan permukaannya saja, padahal bara
api didalamnya masih menyala dan sewaktu-waktu bisa kembali membesar
setelah jauh kita tinggalkan. Untuk itu, kamu perlu benar-benar
memastikan api yang kamu buat telah padam sepenuhnya, demi menghindari
bahaya kebakaran yang bisa ditimbulkan.
***
Sejak zaman dulu, membuat api unggun memang sudah menjadi tradisi yang
melekat erat dalam dunia pendakian, namun jika tradisi tersebut ternyata
bersifat destruktif terhadap kelestarian hutan dan bisa menyebabkan
bencana yang membahayakan, alangkah baiknya hal tersebut tidak perlu
lagi kita lakukan. Masih banyak cara untuk menghangatkan badan, misalnya
dengan memakai pakaian yang sesuai, banyak makan, atau minum minuman
hangat.
Sumber: bluetripper